Apakah Makna Sebenarnya Dari Natal?
Ya, makna Natal sebenarnya adalah merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia [Flp 2:6-7]. Ia datang untuk memberikan damai,
damai di hati dan di pikiran kita. Dan terlebih lagi Dia datang untuk
menyatakan fakta iman kepada kita yang sangat luarbiasa, bahwa Allah itu
pribadi. Yesus menyatakan diri-Nya adalah Allah yang maharahim dan
kasih.
Allah yang maharahim karena Yesus yang arti dari namaNya itu sendiri
adalah Allah yang menyelamatkan, untuk menyelamatkan kita dari kelemahan
kita, kebobrokan moral kita karena dosa. Allah adalah kasih, sebelum
kita bisa mengasihi, kita tahu bahwa kita dikasihi oleh Allah.
Tapi bagaimana kita mengasihi? Paus Benediktus XVI menulis di ensikliknya yang pertama, Deus Caritas Est (Allah adalah kasih):
“kasih bukan hanya sekedar perasaan. Perasaan datang dan pergi.
Percikan pertama sebuah perasaan bisa mengagumkan, tapi bukan kepenuhan
dari kasih itu sendiri.”
Lalu apa “kepenuhan” dari kasih? Paus menulis: “Yang
terkemuka diantara para kudus adalah Maria, Bunda Tuhan dan cermin dari
semua kekudusan. Didalam Injil Lukas kita menemukan ia sedang melakukan
pelayanan kasih kepada saudara sepupunya Elizabeth, dimana ia lalu
tinggal disana selama tiga bulan [Luk 1:56] untuk membantu dia
melahirkan. “Magnificat anima mea Dominum,” itulah perkataannya saat peristiwa kunjungan itu, “Jiwaku memuliakan Tuhan”
[Luk 1:46]. Di dalam perkataan ini rencana seluruh hidupnya tidak
berpusat pada dirinya sendiri, tapi berpusat kepada Tuhan, yang menjadi
titik temu keduanya didalam doa dan didalam melayani sesama. Kebesaran
Maria terkandung didalam fakta bahwa ia ingin memuliakan Allah, bukan
dirinya sendiri. Ia sangat rendah hati, keinginan dirinya hanyalah untuk
menjadi seorang hamba Tuhan [bdk Luk 1:38, 48]. Ia tahu ia akan
berperan didalam keselamatan dunia jika ia meletakkan dirinya sendiri
sepenuhnya kedalam Allah.
Setiap pribadi atau usaha moral yang kita buat, setiap tindakan kasih
didalam hidup kita, kepada orang tua kita, pasangan kita, kepada
saudara/i kita, kepada anak-anak kita, kepada teman-teman kita,
berhubungan secara mendalam dengan Roh Kristus, Roh yang sama hadir di
Ekaristi.
Jadi, jika anda ingin lebih dekat dengan “makna dari hari raya ini”,
maka jangan berpikir untuk melakukan perjalanan yang jauh seperti yang
para majus lakukan, tapi cukup lihat di sekitarmu, dimanapun kamu
berada. Hadiah yang anda berikan saat Natal bukanlah sesuatu yang anda
beli, tetapi diri anda sendiri, waktu anda, tenaga anda, kasih anda.
Dan mereka yang menerima hadiah ini akan “bersukacita dan memuji
Tuhan” karena kebajikan yang mereka lihat, mengetahui bahwa mereka
didalam kehadiran Allah yang peduli terhadap mereka, seperti Allah yang
memegang kita didalam tanganNya. Hal seperti ini akan menyerap kedalam
hati kita dan membuat Natal menjadi istimewa.
@joecsr_777
Tidak ada komentar:
Posting Komentar